Nabi Muhammad SAW pernah ditanya, “siapakah
manusia yang lebih berhak untuk di perlakukan baik? Beliau menjawab,’ibumu’”. Lalu
siapa? Beliau menjawab, ‘ibumu’. Lalu siapa? Beliau menjawab ‘ibumu’. Lalu siapa
beliau menjawab, ‘bapakmu’” (HR.Muslim). Hadist itu Menunjukkan
bahwa kedudukan ibu sangatlah mulia. “surga
itu berada dibawah telapak kaki ibu”
ibu
adalah inspirasi hidup. Ibu adalah penguat langkah. Ibu adalah orang yang
paling berjasa dan motivator terdasyat. Ibu adalah pelita yang tak pernah
padam. Ibu adalah air mata kasih sayang yang tidak akan pernah berhenti
mengalir. Ibu adalah oase di tengah gurun kehidupan. Ibu adalah matahari
kehidupan yang enggan tenggelam dalam gelap malam, meski letih, meski perih. Ibu
adalah sosok yang tidak akan pernah lelah mencintai dan menyayangi jantung
hatinya. Ibu adalah figure yang tak pernah tergantikan.
Ibu,
dia adalah wanita yang luar biasa, wanita yang telah mengandung, melahirkan,
menyusui dan merawat kita, sampai kita sanggup bertanggungjawab atas diri kita
sendiri. Dialah wanita yang rela sakit demi kesehatan anaknya. Dialah wanita
yang rela menangis demi senyum buah hatinya. Dialah wanita yang tak pernah
bosan mencurahkan segenap perhatian, pengertian, dan cinta kasihnya.
ketika menjadi seorang ibu, anda
tidak akan benar-benar berfikir untuk diri sendiri. Seorang ibu selalu berpikir
dua kali, pertama untuk dirinya sendiri dan kedua untuk anak nya. _sophia
Loren_
Sesungguhanya
betapa berat bagi seoarang ibu ketika ia harus mengandung bayi dalam perutnya
hingga berbulan-bulan,beratus hari,dan beribu jam. Sakit saat melahirkan, nyeri
sewaktu menyusui, kelelahan dalam mengurus, mengasuh dan mendidik tidak pernah
ia hiraukan.
“ibunya telah mengandungnya dalam
keadaan lemah yang amat sangat, dan menyapihnya dalam usia dua tahun. Bersyukurlah
kepada-Ku dan kedua orangtuamu. Hanya kepada-ku tempat kembalimu,”(Qs.Luqman[31]:14)
Pengorbanan,
jerih payah dan kasih sayang kedua orang tua sejak dalam kandungan hingga
dewasa menjadikan alasan yang kuat mengapa kita harus berbakti kepada mereka
berdua. Seorang bapak bekerja keras mencari nafkah siang-malam untuk memenuhi
kebutuhan anaknya. Seorang ibu rela dan ikhlas mengandung selama 9 bulan. Nyawanya
menjadi taruhan saat melahirkan.
Meski
seorang ibu disakiti oleh buah hatinya, dia tidak akan pernah berhenti berdoa
untuk kebaikan dan kebahagiaan anak-anak nya. Namun demikian, seorang ibu
bukanlah malaikat yang kuat terhadap berbagai hantaman makian dan cercaan
anaknya. Seorang ibu tetaplah manusia yang memiliki sisi kelemahan dan
keterbatasan. dalam menghadapi kedurhakaan anaknya, murka nya juga bisa
muncul. Jika seorang ibu telah murka, Allah SWT pun ikut murka. “Ridha Allah ada pada ridha ibu bapak, dan
murka Allah ada pada murka ibu bapak,” (HR. al-Bukhari).
Apapun
bentuk perbuatan seorang anak yang membuat malu dan mencoreng nama baik orang
tua, dikategorikan sebagai perbuatan durhaka. Sebab, hal itu membuat orang tua
resah, malu, sedih, dan menderita.
“kesuksesan seseorang bukan karena
prestasi yang diperoleh, bukan pula karena hasil jerih payah sendiri, melainkan
karena di balik itu ada doa ibu yang tiada henti”
Perkataan
seorang ibu adalah Doa, Dan doa ibu itu makbul (di terima Allah dan menjadi
kenyataan),Berdoa adalah cara untuk mewujudkan keinginan, berdoa itu ibadah. Soal
dijawab atau tidak, diijabahi atau tidak, seratus persen itu urusan Allah.
Apabila
seorang anak lebih mementingkan hak-hak orang tua, meskipun harus mengorbankan
keinginan-keinginan pribadinya, anak tersebut berhasil memperoleh keridhoan
Allah SWT. “…. Dan kepada ibu bapakmu
berbuat baiklah dengan sebaik-baiknya”(Al Israa’:23)
Mungkin sikap orang tua terkadang tidak sesuai dengan apa yang kita harapkan, tapi percayalah orang tua akan selalu memberikan yang terbaik untuk anaknya.
jika kau tahu sedikit saja apa yang telah seorang Ibu lakukan untuk mu, maka yang kau tau itu sejatinya bahkan belum sepersepuluh dari pengorbanan, rasa cinta, serta rasa sayangnya kapada mu. _tereliye_
Referensi:
Aang Abdul qohar; Dewi
Kournia Sari, sukses berkat doa ibu, Jakarta:Almahera, 2010
Mutmainnah, mutia,
keajaiban doa dan ridho ibu, Jakarta: Wahyu media, 2008