Selasa, 13 November 2012

Dia dan Bintang Merah Jambu


Pertama kali ku mengenalnya.. dia begitu kuat dan tegar. Itu yang membuatku simpatik dengannya..
karena mengenalnya ku belajar banyak darinya..
namun semakin ku mengenalnya.. kenapa dia jadi terlihat rapuh..

 beda sekali di saat ku pertama mengenalnya.. 
 akh sudahlah dia sendiri yang menginginkan seperti itu.

Dia begitu menyukai bintang.. Karena dia ingin seperti mereka, mereka hebat punya cahaya sendiri, dan mereka tidak pernah marah sekalipun cahayanya tertutup awan, tetap bersyukur dan patuh dengan titah tuhannya. Mereka berani menampakkan diri sendiri tapi juga tidak berkecil hati saat harus bersama dengan teman-temannya karena ia sadar bahwa dengan bersama itu, mereka bemberikan pemandangan yang indah untuk semesta.

Bintang  itu  ia sebut dengan bintang merah jambu, yang berkelip malu-malu ketika matahari tengah terik diatas telaga kehidupan menorehkan perjuangan. Bintang-bintang itu menguatkannya dalam senyum, memberi  riang dengan mimpi-mimpi.

tapi di malam itu ku merasa dia berbeda. Alangkah banyak yang telah hilang, malam-malanya yang panjang, padam mati dalam keheningan. Dan dia berkata “hati ini terbiasa memberi  tapi kini harus meminta”. Yach dia mencoba menguat kan dirinya “bukan kata hati jika hanya membelokkan, bukan diriku jika ia lemah, meskipun aku punya banyak titik lemah.. terimakasih ya rabb hari ini telah menjadi muhasabah atas seongok daging yang hina. Dalam tiap-tiap diri manusia, ada sifat-sifatnya.
ikhlas atas semua kehendak-Nya dengan sabar dan sholat, aku tahu, aku bisa.

Andai malam itu ku bersamamu.. kan ku hapus air mata mu dan jadikan ku sandaranmu..
terimakasih tlah kau jadikan ku salah satu orang special dalam  hidup mu..

Tidak ada komentar: