Sabtu, 10 November 2012

IBU



Nabi Muhammad SAW pernah ditanya, “siapakah manusia yang lebih berhak untuk di perlakukan baik? Beliau menjawab,’ibumu’”. Lalu siapa? Beliau menjawab, ‘ibumu’. Lalu siapa? Beliau menjawab ‘ibumu’. Lalu siapa beliau menjawab, ‘bapakmu’” (HR.Muslim). Hadist itu Menunjukkan bahwa kedudukan ibu sangatlah  mulia. “surga itu berada dibawah telapak kaki ibu”

ibu adalah inspirasi hidup. Ibu adalah penguat langkah. Ibu adalah orang yang paling berjasa dan motivator terdasyat. Ibu adalah pelita yang tak pernah padam. Ibu adalah air mata kasih sayang yang tidak akan pernah berhenti mengalir. Ibu adalah oase di tengah gurun kehidupan. Ibu adalah matahari kehidupan yang enggan tenggelam dalam gelap malam, meski letih, meski perih. Ibu adalah sosok yang tidak akan pernah lelah mencintai dan menyayangi jantung hatinya. Ibu adalah figure yang tak pernah tergantikan.

Ibu, dia adalah wanita yang luar biasa, wanita yang telah mengandung, melahirkan, menyusui dan merawat kita, sampai kita sanggup bertanggungjawab atas diri kita sendiri. Dialah wanita yang rela sakit demi kesehatan anaknya. Dialah wanita yang rela menangis demi senyum buah hatinya. Dialah wanita yang tak pernah bosan mencurahkan segenap perhatian, pengertian, dan cinta kasihnya.

ketika menjadi seorang ibu, anda tidak akan benar-benar berfikir untuk diri sendiri. Seorang ibu selalu berpikir dua kali, pertama untuk dirinya sendiri dan kedua untuk anak nya. _sophia Loren_

Sesungguhanya betapa berat bagi seoarang ibu ketika ia harus mengandung bayi dalam perutnya hingga berbulan-bulan,beratus hari,dan beribu jam. Sakit saat melahirkan, nyeri sewaktu menyusui, kelelahan dalam mengurus, mengasuh dan mendidik tidak pernah ia hiraukan.

“ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang amat sangat, dan menyapihnya dalam usia dua tahun. Bersyukurlah kepada-Ku dan kedua orangtuamu. Hanya kepada-ku tempat kembalimu,”(Qs.Luqman[31]:14)
Pengorbanan, jerih payah dan kasih sayang kedua orang tua sejak dalam kandungan hingga dewasa menjadikan alasan yang kuat mengapa kita harus berbakti kepada mereka berdua. Seorang bapak bekerja keras mencari nafkah siang-malam untuk memenuhi kebutuhan anaknya. Seorang ibu rela dan ikhlas mengandung selama 9 bulan. Nyawanya menjadi taruhan saat melahirkan.

Meski seorang ibu disakiti oleh buah hatinya, dia tidak akan pernah berhenti berdoa untuk kebaikan dan kebahagiaan anak-anak nya. Namun demikian, seorang ibu bukanlah malaikat yang kuat terhadap berbagai hantaman makian dan cercaan anaknya. Seorang ibu tetaplah manusia yang memiliki sisi kelemahan dan keterbatasan.  dalam menghadapi kedurhakaan anaknya, murka nya juga bisa muncul. Jika seorang ibu telah murka, Allah SWT pun ikut murka. “Ridha Allah ada pada ridha ibu bapak, dan murka Allah ada pada murka ibu bapak,” (HR. al-Bukhari).

Apapun bentuk perbuatan seorang anak yang membuat malu dan mencoreng nama baik orang tua, dikategorikan sebagai perbuatan durhaka. Sebab, hal itu membuat orang tua resah, malu, sedih, dan menderita.

“kesuksesan seseorang bukan karena prestasi yang diperoleh, bukan pula karena hasil jerih payah sendiri, melainkan karena di balik itu ada doa ibu yang tiada henti”

Perkataan seorang ibu adalah Doa, Dan doa ibu itu makbul (di terima Allah dan menjadi kenyataan),Berdoa adalah cara untuk mewujudkan keinginan, berdoa itu ibadah. Soal dijawab atau tidak, diijabahi atau tidak, seratus persen itu urusan Allah.

Apabila seorang anak lebih mementingkan hak-hak orang tua, meskipun harus mengorbankan keinginan-keinginan pribadinya, anak tersebut berhasil memperoleh keridhoan Allah SWT. “…. Dan kepada ibu bapakmu berbuat baiklah dengan sebaik-baiknya”(Al Israa’:23)
Mungkin sikap orang tua terkadang tidak sesuai dengan apa yang kita harapkan, tapi percayalah orang tua akan selalu memberikan yang terbaik untuk anaknya.
jika kau tahu sedikit saja apa yang telah seorang Ibu lakukan untuk mu, maka yang kau tau itu sejatinya bahkan belum sepersepuluh dari pengorbanan, rasa cinta, serta rasa sayangnya kapada mu. _tereliye_



Referensi:
Aang Abdul qohar; Dewi Kournia Sari, sukses berkat doa ibu, Jakarta:Almahera, 2010
Mutmainnah, mutia, keajaiban doa dan ridho ibu, Jakarta: Wahyu media, 2008

1 komentar:

Ryo Potter mengatakan...

Jadi teringat ibuku...sungguh tulisan yang menyentuh serta menyadarkan kita betapa berartinya seorang ibu bagi anak-anaknya.